30 November, 2007

Aku Menghormati Suamiku, Tapi...

Sejujurnya aku menghormati suamiku...Aku juga menyayangi anak-anakku...aku cuma bingin berbagi sesuatu...rahasia ini dah sekian tahun aku simpan rapat-rapat tanpa seorang pun yang tahu sampai malam ini secara tidak sengaja menemukan blog ini...semula aku ragu menceritakannya...tapi aku kemudian berpikir sampai kapan harus menyimpan beban ini...

Jujur sejujur-jujurnya...aku menikah dengan pria yang sama sekali tidak aku cintai...aku menikah 4 tahun yang lalu karena desakan dan paksaan sesuai pilihan orang tua...semula aku menolak karena saat itu aku sedang membina hubungan dengan seorang pria yang sangat aku sayangi...aku kemudian tak kuasa menolak saat melihat ibu memohon sambil menangis kepadaku...hingga saat inipun aku tidak pernah tahu alasan hingga ibu menangis kepadaku untuk menikah dengan suamiku yang sekarang...

Mantanku sering menghubungi meski dia tahu dan sadar aku sekarang isteri orang...begitu juga denganku, aku pun juga sering menghubungi dia, bercerita dengan keadaanku...tentang hari-hariku...bahkan seringkali kami ketemu secara diam-diam diluar...aku memang sangat mencintainya...dan, mohon maaf...saat "berhubungan" dengan suamiku, terkadang aku membayangkan mantanku...yach...aku sadar itu sesuatu yang salah...tapi akupun tidak bisa dengan mudah menghilangkan ingatan itu...

Yang aku takut adalah...saat ini kami sering kali bertemu...aku takut tak kuasa membendung sesuatu yang aku "takutkan"...aku juga takut suatu saat suamiku tahu apa yang aku lakukan...Suatu hari aku pernah berpikir untuk meminta cerai dengan suamiku...tapi aku hampir tak punya alasan kenapa aku memintanya...Dia sangat sayang terhadapku dan anak-anakku...sebagai suami dia telah memenuhi segala kewajibannya...aku benar-benar bingung...Maafkan aku Mas...

NB: Terima Kasih buat Mas Andie yang telah memberi ruang untukku dimana aku bisa menuliskan kisah ini...

[Dewi" Bandung]

Read More...

24 November, 2007

Maaf...Aku Hamil Ma...Pa...

5 bulan sudah saya kabur dari rumah tanpa memberi pesan dan khabar...Aku takut Mama dan Papa bahkan keluarga murka melihat kondisiku. Entah apa yang harus kulakukan, aku begitu dan sangat bingung saat sadar aku sedang hamil.

Aku juga tau betapa Mama, Papa dan keluarga bingung mencari "Diva", tapi Diva juga lebih takut untuk mengakui keadaan Diva didepan Mama dan Papa...

Diva tahu dan sadar telah melakukan kesalahan...membuat malu mama, papa dan keluarga. Mohon Ampun dan Maafmu Mama..Papa...

["DIVA". Jakarta]

Read More...

23 November, 2007

Beristri Diam-Diam...

Hi, panggil saja saya "Eddy". Usia saya saat ini 38th dan bermukim di luar Jakarta. Saya sudah berkeluarga dan memiliki seorang puteri yang berusia 7 tahun. Kisah ini sebenarnya berawal 1 tahun yang lalu saat dinas keluar kota. Secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang gadis sebut saja "Rara".

Dari perkenalan singkat itu kemudian berlanjut lewat telepon dan hampir setiap hari. Sebenarnya terhadap Rara saya sudah menceritakan kalau saya sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Suatu saat saya ke Jakarta dalam rangka tugas, inilah awal mula saya lepas kendali Rara menyusul saya dan hubungan kami "berlanjut". Dalam pikiran sadar saya, telah melakukan kesalahan besar dan merasa telah merusak kepercayaan isteri saya. [mohon maaf, dalam hal ini saya juga tidak menyalahkan Rara]. ini mutlak kesalahan saya sendiri.

Beberapa kali saya mencoba untuk mengakhiri hunbungan ini, tapi semakin saya juga merasa bersalah, bukan terhadap isteri dan keluarga tapi saya juga merasa bersalah terhadap Rara jika saya mengakhirinya secara sepihak. Oh ya.. saya juga sudah menikahi Rara [nikah bawah tangan], 4 bulan setelah saya berkenalan dengannya.

Akhir-akhir ini saya semakin gelisah dengan perasaan saya, antara saya harus jujur dengan isteri dan anak saya dirumah dengan diam dengan perasaan yang terbebani seperti saat ini. Terus terang saya tidak mau kehilangan mereka...

Maafkan aku Ma...Maafkan ayah Nak...

["Eddy". Balikpapan]

Read More...